Tiga Persoalan PEN Sumsel Perlu Perhatian Pemerintah
Anggota Komisi XI DPR RI Fauzi H Amro di sela-sela pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan dan stakeholder di Palembang, Sumsel, Senin (15/02/2021). Foto : Fitri/Man
Anggota Komisi XI DPR RI Fauzi H Amro menjabarkan sejumlah kendala yang menurutnya menjadi kendala implementasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Provinsi Sumatra Selatan. Politisi Fraksi Partai NasDem itu menyatakan ada tiga persoalan yang perlu menjadi perhatian pemerintah, seperti persoalan database, besarnya bunga hingga persoalan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yang menjadi salah satu ujung tombak untuk memulihkan perekonomian Sumsel.
“Nah kendala yang dihadapi Himbara ataupun OJK adalah database daripada UMKM dan KUR penerima, yang kedua adalah besarnya bunga yang diberikan oleh pemerintah kepada penerima KUR atau UMKM. Ketiga adalah (sektor) usaha (UMKM),” kata Fauzi di sela-sela pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan dan stakeholder di Palembang, Sumsel, Senin (15/02/2021). Kunker Komisi XI DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hatari.
Fauzi menyebut, meski penyaluran program PEN sudah tepat sasaran, namun sejumlah hal menurutnya perlu mendapat perbaikan. "Pertama, jenis usahanya harus dibenahi, kedua jangan sampai tumpang tindih antara KUR yang satu penerima dengan UMKM, artinya jangan sampai satu orang punya tiga usaha (menerima tiga bantuan), itu secara tidak langsung menyalahi aturan yang ada di Kementerian Keuangan,” jelas Fauzi.
Dalam hal ini, pihaknya mengharapkan Sumsel dapat menjadi prioritas utama. Dengan hal itu, diharapkan ekonomi di Sumsel bisa kembali menggeliat ke arah yang lebih positif usai terdampak krisis akibat pandemi Covid-19. "Baik data, jenis usaha maupun bunga ini menjadi prioritas utama dalam pemulihan ekonomi di Sumatera Selatan,” tutup legislator dapil Sumsel I itu. (srw/sf)